![]() |
Ketgam : Foto Kades Lalobao, Samid, saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Musdes khusus Ketapang, yang berlangsung di Balai Desa Lalobao, Kamis 12 Juni 2025 |
CHANNELSULTRA.COM, LALOBAO - Kamis 12 Juni 2025, Pemerintah Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra, menggelar musyawarah Desa khusus tentang ketahanan pangan ( Ketapang ), dalam rangka memastikan jenis kegiatan yang akan dijalankan oleh BUMDES sebagai bentuk kegiatan dalam mendukung swasembada pangan dan Makan Bergizi Gratis ( MBG ) sebagaimana program Nasional yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam musyawarah Desa tersebut, hadir dan dibuka langsung oleh Camat Andoolo, melalui Stafnya, Maulana STP, didampingi Kades Lalobao, Samid, PS Kanit Binmas Polsek Andoolo, Samdin, Ketua BPD, Risal, sekdes, ketua Bumdes, PLD, jajaran Pemdes dan lembaga Desa lainnya, para Kader serta masyarakat.
![]() |
Ketgam : Foto peserta forum musdes khusus Ketapang di Desa Lalobao, saat menyanyikan lagu Indonesia Raya |
Dalam sambutan Kades Lalobao mengatakan bahwa, pertama - tama, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur pada Allah Subhana wa taala, karena kita masih diberikan nikmat pada kita semua sehingga dapat hadir di Balai Desa Lalobao, dalam rangka melaksanakan Musdessus ketahanan pangan tahun 2025
Tak lupa pula kita kirimkan sholawat dan salam, pada junjungan kita Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya, dimana Beliau adalah suri tauladan kita yang telah mengantarkan umatnya dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti saat ini, ucap Kades Lalobao
![]() |
Ketgam : Foto suasana peserta saat Forum Musdes khusus Ketapang di Desa Lalobao |
Pada kesempatan ini, kata Samid, peserta rapat harusnya hadir masyarakat paling tidak 70%, tapi setelah dicek mulai tadi malam, bahwa RT dan Kadus sudah melaksanakan tugas dalam memberikan informasi atau undangan pada masyarakat, namun masyarakat yang tidak hadir dalam agenda ini masih banyak, mungkin karena masih banyak kegiatan mereka yang lebih mendesak untuk mereka kerjakan dibandingkan hadiri musdes ini, urainya
Semestinya, tambah Samid, kegiatan ini harusnya dihadiri masyarakat, agar nantinya tidak ada lagi yang bertanya - tanya tentang kegiatan apa yang kemudian akan dijalankan oleh Bumdes atau agar tidak ada lagi persepsi keliru yang muncul dari masyarakat, prosentase kehadiran masyarakat dalam giat hati ini menunjukan masih rendahnya kesadaran masyarakat
Anggaran Ketapang ini yang akan dikelola oleh Bumdes berasal dari Dana Desa, yang dananya telah menunggu untuk dicairkan, mamun masih menunggu tahapan yang akan berlangsung saat ini, yakni musdes khusus untuk menentukan jenis usaha apa yang akan dijalankan oleh Pengurus BUMDES, jelas Kades Lalobao
Adapun regulasi dan tehnisnya terkait penggunaan dana ketahanan pangan akan kemudian dijelaskan atau dipaparkan oleh Pendamping Desa, mengingat mereka lebih paham terkait mekanismenya, katanya
Berkaitan jenis usaha yang akan dibahas melalui musdes ketapang, kami telah awali pembahasan oleh para pengurus Bumdes tentang untung ruginya jenis usaha masing - masing yang akan dijalankan, namun hal ini, akan kemudian kita sepakati melalui forum ini. Jenis usaha apapun yang akan kita sepakati, semuanya kita serahkan pada forum, jelas Samid
Sekedar informasi tentang KDMP, kita sudah masuk pada tahapan pengurusan akta notaris. Jadi semua jajaran Pemdes agar secepatnya menyelesaikan kewajiban keanggotaan sebagai bagian dari Kopdes merah putih, guna memperlancar pengurusan tentang legalitas Kopdes Merah Putih
Menghadapi 17 Agustus ke depan, kiranya semua masyarakat desa lalobao agar dapat melakukan pembersihan halaman pekarangan rumah, pagar yang rusak agar diperbaiki dan pinggir jalan dibersihkan rumputnya, tutur kades Lalobao
Untuk dasa wisma juga akan kita bersihkan dan kita aktifkan fungsinya, biar dapat kita tanami sayur - sayuran, kalo memungkinkan boleh kita kerjasama dengan Bumdes, nanti bumdes yang modali dan hasilnya dibeli Bumdes, tutup Samid
Di Ruangan yang sama, Camat Andoolo, melalui stafnya, Maulan STP, mengatakan bahwa, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas kesempatan yang diberikan pada kita semua, sehingga masih dapat hadir di Balai Desa Lalobao, dalam rangka mengikuti proses musdes khusus Ketapang tahun 2025, ucapnya dalam mengawali sambutannya
Sebelumnya, kami menyampaikan permohonan maaf dari Pak Sekcam, seyogianya Beliau yang akan membuka kegiatan ini, namun karena ada tugas lain sehingga kami didelegasikan untuk mewakili Beliau, kata Maulana
Bahwa, tim musdes khusus Ketapang, kata Maulana, terbagi Dua Tim, Tim I dipimpin oleh Camat Andoolo dan Tim II dipimpin oleh Sekcam Andoolo, katanya
Mengenai Ketapang, masih Maulana, merupakan program Nasional yang diluncurkan oleh Pemerintah pusat, yang diturunkan pada masing - masing Desa di seluruh Nusantara, anggaran Ketapang tahun ini 2025 beda dengan tahun - tahun sebelumnya, dimana, tambahnya lagi, anggaran ketapang dari Dana Desa Tahun lalu itu dapat digunakan untuk kegiatan fisik, misalnya membuat JUT, Deker, dan dilaksanakan oleh Pemdes melalui TPK, sedangkan tahun ini diperuntukan untuk mendukung swasembada pangan dan Makan Bergizi Gratis ( MBG ) dan dikelola oleh BUMDES, jelasnya
Dalam proses kegiatannya, menyasar untuk tanaman jangka pendek saja atau yang cepat menghasilkan, dan juga sebagai langka dalam mencegah terjadinya inflasi atau kenaikan harga sewaktu - waktu, urainya
Masih Maulana, kemarin sudah mengukur lokasi untuk tempatnya Dapur MBG dan sudah dibuatkan legalitasnya pada aset Daerah dan berkasnya sudah dikirim ke Jakarta
Program Ketapang ini, merupakan sarana dalam mendukung bahan baku untuk MBG, sehingga, apabila diperlukan tidak lagi mencari di Desa lain, mengingat bahan baku yang dibutuhkan tidak sedikit. Misalnya saja, tambahnya, kebutuhan akan Telur dalam setiap harinya itu mencapai 3 ribu hingga 4 ribuan biji, olehnya itu, Dasa wisma di setiap Desa penting untuk dihidupkan kembali, tutupnya
Di Tempat yang sama, PLD menyampaikan bahwa, puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena masih diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat hadir di Balai Desa Lalobao guna mengikuti proses musyawarah Desa khusus Ketapang tahun 2025, ucap Adi
Terkait regulasi dan pedoman tentang ketahanan pangan ( ketapang ) tahun ini, merujuk pada PermenDes nomor 2 tahun 2024, tentang prioritas Dana Desa tahun anggaran 2025, dalam peraturan tersebut terdapat 8 poin prioritas penggunaannya, yang salah satunya pada poin ke 4 adalah, bahwa Dana Desa digunakan untuk ketapang, yang didalamnya sudah juga diatur, bahwa penggunaan DD untuk Ketapang paling rendah sebesar 20% dari Pagu DD, katanya
Anggaran ketapang tahun ini, lanjut Adi, digunakan untuk penyertaan modal BUMDES yang dikelola juga oleh pengurus BUMDES, sedangkan anggaran Ketapang tahun lalu dapat digunakan untuk kegiatan fisik, misalnya untuk membuat JUT, Deker, gorong - gorong, Irigasi dan dikelola oleh Pemdes melalui TPK
Sedangkan tahun ini, masih PLD, anggarannya diberikan ke Bumdes yang diperuntukan untuk mendukung 2 program Nasional yakni, untuk mendukung swasembada pangan dan Makan Bergizi Gratis ( MBG )
Dalam MBG, tambahnya lagi, dibutuhkan Nasi, sayur, buah - buahan, dan Telur. Olehnya itu, dalam Musdessus ketapang diharapkan dapat menghasilkan jenis kegiatan yang dalam jangka waktu yang tidak lama sudah bisa menghasilkan atau sudah dapat dikonsumsi
Program Ketapang ini, kembali dipertegas lagi melalui keputusan Menteri Desa nomor 3 tahun 2025, tentang panduan penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan ( Ketapang ) tahun 2025. Secara tehnis, anggaran 20 % dari rekening desa di transfer ke rekening BUMDES, namun sebelum proses transfer dilakukan tahapan musdes khusus sudah dilaksanakan dengan menghasilkan kesepakatan forum tentang jenis kegiatan yang akan dibiayai dan dilaksanakan oleh BUMDES
Musdes ini bertujuan untuk menentukan jenis kegiatan apa Ketapang apa yang sesuai dengan potensi yang ada di Desa, setelah ditentukan kegiatannya kemudian pengurus BUMDES membuat proposal usulan atau analisis usaha, tutup PLD
Untuk diketahui, bahwa berdasarkan forum musdes khusus ketapang tahun 2025 di Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, menghasilkan satu poin kesepakatan yakni Menggemukan Sapi
Laporan : Akbar