Channelsultra.com, KONSEL - Meskipun baru beberapa Hari Hujan mengguyur Konawe Selatan, namun sebahagian Petani melihatnya sebagai berkah, pasalnya, sebelum musim hujan datang tanaman - tanaman mereka banyak yang layu bahkan hingga sampai mati akibat terik Matahari yang begitu panas.
Namun dimusim penghujan ini, banyak Masyarakat yang terlihat senang, bahkan musim hujan ini dianggap sebuah berkah dari Yang Maha Kuasa, apalagi saat ini, banyak petani yang fokus pada satu komoditi Tanaman yang menjanjikan akan hasilnya.
Sebut saja Nilam, Nilam adalah sebuah tanaman semak yang tingginya kurang lebi satu meter, yang menghasilkan bauh yang cukup wangi ibarat hembusan farpum, yang saat ini hampir seluruh Masyarakat tanpa terkecuali di Kabupaten Konawe Selata, Provinsi Sulawesi Tenggara lagi giat - giatnya mengembangkannya sebagai tanaman yang berpenghasilan sangat menjanjikan.
Berikut komentar salah satu warga Masyarakat Konawe Selatan, yang sebelumnya bekerja sebagai Pedagang mengatakan bahwa, dimusim hujan saat ini banyak Warga yang fokus untuk menanam Nilam, sebab, selain perawatannya mudah juga dari sisi ekonomi sangat menjanjikan, ucap Abd. Rahim.
"Iya, Musim hujan ini, banyak warga yang fokus untuk menanam Nilam, selain perawatannya mudah juga harganya sangat menjanjikan", ungkapnya saat disambangi Channelsultr.Com.
Dulu saya menjual Ikan, tapi sekarang Saya banyak fokus pada kegiatan menanam Nilam, adapun, kegiatan sebelumnya itu sampingan saja, sekarang beralih di Nilam, apalagi cuacanya sekarang sangat mendukung untuk menanam dulu, katanya.
Jadi, kalo nanamnya mulai di Bulan Maret, tambahnya, maka panennya sekitar di Bulan Juli - Agustus, tanaman ini banyak kelebihannya, misalnya satu kali menanam tapi panennya bisa sampai Tiga Kali, yang panen ke Tiga Kali itu da panen terakhir dan cara panennya da dicabut dengan akarnya, urainya.
Adapun harganya Minyaknya, kata Dia, beberapa bulan lalu itu sampai 640 ribu/kilo, tapi sekarang katanya sudah turun lagi, tinggal 370 ribu/kilo. Nilam ini selain harganya menjanjikan juga dapat menyerap tenaga kerja, karena sekarang banyak warga yang menggunakan jasa Orang lain untuk Harian Menanamnya, jadi biasa Satu hari menyerap tenaga sampai 10 Orang bahkan sampai 15 Orang.
Masi Abd Rahim, bertani Nilam ini juga butuh biaya, untuk pembelian penutupnya dari teh gelas dan bibitnya juga, jadi kesulitan bagi warga saat ini terletak pada ketersediaan bibit, sebab, untuk membeli saja pada sesama itu sudah susah, karena mereka juga Masi membutuhkan sendiri.
Kiranya Pemerintah saat ini dapat membantu dalam pengadaan Bibit Nilam, apalagi Dana Desa dapat digunakan untuk pengadaan Bibit, Kalo jenis Nilam yang banyak ditanam oleh Masyarakat katanya adalah Nilam emas dan Nilam batik, pungkasnya sembari berharap.
Laporan : Akbar
Publisher : Akbar.