Channelsultra.com, BUKE - Pemerintah Desa Andoolo Utama ( DU ), Kec. Buke, Kab. Konawe Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara, semakin giat dalam mendorong siklus perekonomian Masyarakat dengan terus menambah dan melakukan pembangunan sarana dan Prasaran pasar, sebagai tempat dan sentral terjadinya transaksi jual beli antara Pedagang, Penjual dan Pembeli, guna memberikan pelayanan yang maksimal bagi Pelaku Pasar.
Hal ini terlihat proses Pembangunan Los Pedagang yang mencapai 120 Lokal, yang terdiri dari beberapa bangunan yang tengah dalam proses penyelesaiannya, sebagai bentuk realisasi atas hasil swadaya murni Masyarakat, yang nantinya akan dibahas kemudian tentang Sisa Hasil Usaha dengan pengelola.
Bahwa Pasar merupakan sentral terjadinya transaksi antara penjual dan Pembeli, yang kian hari kian meningkat dan bertambah, baik pengunjungnya maupun pedagangnya sebaga obyek utama dalam sebuah transaksi, mengawali penjelasannya dalam wawancara media ini, Sabtu 10 Oktober 2020.
"Melihat pesatnya peningkatan akan kebutuhan dan permintaan Pasar, terutama tempat atau Los tempat Pedagang mempromosikan prodak jualannya, Pemerintah Desa Andoolo Utama bersama Masyarakat melakukan terobosan baru, dalam rangka menyiapkan prasarana bagi pedagang kecil, yang belom terakomodir akan tempatnya, sehingga langka Pemdes Andoolo Utama segera mengakomodir kebutuhan dan permintaan, untuk melakukan pembangunan dalam pembuatan Los, yang prosesnya tengah dalam penyelesaian", ucap Suyanto.
Langka ini juga diambil, dalam rangka mempercepat transaksi Pasar dalam mendorong peningkatan ekonomi Masyarakat Desa, sebagai upaya dalam meminimalisir potensi di Desa atas Sumber Daya Alam dan SDMnya, jelas Kades DU.
Pembangunan Los Pedagang Kecil ini, tambahnya, sebelumnya telah dibangun Los permanen untuk Para pedagang Pakaian, sepatu dan pedagang lainnya. Dalam prakteknya Pemerintah Desa dalam pengelolaan Pasar Desa ini hanya bertindak sebagai pengontrol, pengawas dan pemantau terhadap pengelola, artinya pengelolah Pasar DU ini sepenuhnya ditangani oleh BUMDES Desa DU, terangnya.
Menurut Kades DU, sebelum BUMDES menjadi pengelola Pasar Desa, telah diawali dengan forum Musyawarah dalam rangka membahas segala sesuatunya, termasuk bagi hasil antara pengelola dengan Pemerintah Desa, yang di Dalamnya termasuk PAD, urai Kades Dua periode.
Pembangunan Los ini di khususnya untuk para Pedagang Sayur, sambung Dia, sehingga ketika hujan pedagang sayur tidak lagi kena hujan atau basah, juga sebagai langka untuk menertibkan para Pedagang tentang letak dalam memasarkan jualannya pada Pembeli, kata Desa DU.
Dari hasil yang diperoleh Pengelolah Pasar, kemudian kembali didistribusikan kepada para pedagang kecil yang membutuhkan modal, sehingga Masyarakat yang tidak memiliki Modal dapat mendapatkan pada Pengelola melaui Pinjaman, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi Masyarakat Desa, Alhamdulillah dalam setiap Tahunnya, PAD Pasar Desa DU ini mencapai 100 juta pertahun, dan sudah masuk kedalam APBDes. Sehingga insentif bagi Guru ngaji dan yang lainnya tertambah dari insentif yang disiapkan Pemerintah Daerah, tutup Suyanto sebagai Kades Andoolo Utama. ( Akbar )