• Jelajahi

    Copyright © Channel Sultra
    Best Viral Premium Blogger Templates

    no-style

    Dampak Cuaca Ekstrem, BPBD Koltim Catat Kerugian mencapai ± 10 M

    Sabtu, 19 September 2020, September 19, 2020 WIB Last Updated 2020-09-19T15:57:27Z
    Channel Sultra by Redaksi

     

    Kepala BPBD Koltim, Ir. H.M Anzarullah, M.Si sedang di komfirmasi di ruang kerjanya, terkait kerugian akibat kerusakan sejumlah infrastruktur dan terendamnya lahan pertanian di Koltim (Img : Situssultra.com)

    KOLTIM,CHANNELSULTRA.com- Akibat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)  akhir-akhir ini, mengakibatkan berbagai bencana  di sejumlah  lokasi, mulai dari tanah longsor, persawahan dan perkebunan terendam banjir serta rusaknya beberapa infrastruktur.

     

    Terjadinya bencana di Koltim akibat hujan dengan curah tinggi yang terus mengguyur  sejak tanggal 16 Juni 2020 sehingga  mengakibatkan berbagai kerusakan dan kerugian baik pada sektor pertanian maupun infrastruktur.

     

     Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kolaka Timur, Ir. H. M. Anzarullah, M.Si, saat di komfirmasi diruang kerjanya, Senin kemarin.

     

    Kepada Situssultra.com Anzarullah mengungkapkan, hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah Koltim beberapa waktu lalu hingga saat ini mengakibatkan kerusakan sejumlah sarana dan sumber pencaharian Petani,  sehingga  kerugian tercatat kurang lebih ) 10 miliar (M). Dan ini telah  masuk dalam  laporan kebencanaan BPBD Kabupaten Koltim. Dikatakan, kerugian ini  lebih didominasi kerusakan akibat meluapnya banjir.

     

    “Kejadian bencana itu sudah satu bulan lalu mulai tanggal 16 Juni hingga sekarang. Dan itu terjadi  akibat cuaca ekstrim atau hujan yang berkelebihan, tentunya ini mempengaruhi untuk Koltim sehingga sejak  tanggal 16 Juni  itu sudah berdampak  seperti, di  kecamatan, Dangia dan  Lambandia,”ungkapnya.

     

     Lebih lanjut,  Ia menyebut, bahwa akibat banjir  yang melanda beberapa wilayah kecamatan di Koltim   kerugian yang  di tafsir  terhadap  sumber pencaharian Petani,  kurang lebih 700 hektar area persawahan   meliputi,  kecamatan Tirawuta, Kecamatan Loea, kecamatan Aere, kecamatan  Ladongi, kecamatan  Lambandia dan  kecamatan Poli-polia.

     

    “Ini secara estimasi karena berdasarkan perhitungan cepat dari tim reaksi cepat (TRC) Bencana kisarannya seperti itu. Dan kalau di tafsir Kerusakan secara keseluruhan  itu kurang lebih 10 miliar.  Kalau kita hitung-hitung dengan hasil olah  padi.  Jadi itu sudah berdampak cukup besar termasuk tanaman Jagung dan Kedele kalaupun untuk perkebunan yang terdampak itu seperti,  Nilam, Kakao, maupun Lada sehingga kerusakan untuk jenis perkebunan dapat  di tafsir sekitar 5 miliar,”rincinya.

     

    Selain itu,   Ia mengungkapkan, sejumlah  titik yang terparah terendam banjir sejak  hujan terus mengguyur wilayah Koltim yakni,  kecamatan Tirawuta, khususnya desa Tumbudadio yang merupakan daerah sektor pertanian, kemudian   kecamatan Loea di desa Iwoikondo dan sekitarnya, termasuk beberapa wilayah  kecamatan Ladongi, Aere, Poli-polia dan Lambandia.

     

    “Ini sudah sekitar  70 persen wilayah kecamatan  yang ada di Koltim sudah terdampak banjir sehingga kemarin sudah keluar siaga darurat  yang di keluarkan bupati dan kemarin lagi di susul dengan SK  tanggap darurat.  Kenapa keluar SK tanggap darurat ?,  karena daerah bencana itu sedang melewati 50 persen artinya kita sudah perlu tanggap darurat terhadap kondisi cuaca ekstrim yang ada, sebab  bukan saja persawahan, pertanian, perkebunan yang rusak tapi infrastruktur jalan termasuk jembatan,”jelasnya.

     

    Ia menuturkan, sejumlah lokasi bencana di Koltim telah di kunjungi langsung  bupati Koltim Drs. H. Tony Herbiansyah, M.Si yang di dampingi ketua TP PKK kabupaten Koltim, Ir. Hj. Surya  Adelina Tony Herbiansyah. Kata dia mereka  turun tangan langsung  melihat  kondisi yang dilami  warganya dan memerintahkan untuk  segera mengevakuasi bagi warga yang terdampak hingga memberi bantuan.

     

    “Bapak bupati ini sangat di apresiasi karena  dengan kondisi cuaca dan  akses seperti sekarang  ini  dia langsung turun ke Lokasi termasuk dari teman-teman Sosial. Mereka turun langsung untuk  memberikan pertolongan dan  bantuan mengenai kebutuhan Pokok terhadap warga yang terdampak,”ujarnya.

     

    Ia juga , mengungkapkan,  akibat cuaca ekstrim  beberapa akses jalur penghubung di kecamatan  Ulu,Iwoi dan Ueesi  kondisi kerusakannya sudah  sangat parah, khususnya  pada titik  Aelulu dan  Alaha. Kata dia,  untuk jenis kendaraan roda empat  sudah tidak bisa melintasi (jalan red).

     

    “Itu sama sekali sudah tidak bisa tembus roda empat  kecuali roda dua  karena longsoran dan juga  alur-alur sungai yang sudah berubah jadi  tidak bisa dilewati lagi. Padahal sebelumnya  alur sungai itu bisa dilewati roda empat dan dua namun  sekarang sudah tidak bisa lagi, sehingga kita  harus  buat jalan baru melalui kebun masyarakat,”tuturnya.

     

    Menurutnya, Badan  Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan diprediksi masih  berpotensi mengguyur hingga bulan agustus. Untuk itu pihaknya menghimbau agar  masyarakat  selalu waspada dan  mempersiapkan upaya mitigasi.

     

     “Kalau berdasarkan pengamatan BMKG itu secara rilisnya sampai agustus tapi bisa saja kemungkinan tidak sampai bulan agustus, namun kita harapkan kepada masyarakat supaya tetap  waspada khususnya warga yang tinggal di dekat sungai  sebaiknya berhati-hati baik saat  keluar rumah maupun saat didalam rumah jika  malam hari karena bisa saja ada banjir bandang, karena cuaca sekarang ini masih  cukup ekstrim,”imbaunya.

     

    Sekedar informasi, sejumlah sarana umum dan sumber pencaharian petani yang tercatat mengalami kerusakan berat  saat hujan terus mengguyur di wilayah Koltim  diantaranya, Jembatan penghubung yang terdapat di kecamatan Aere sebanyak 3 unit, Jembatan penghubung di kecamatan Lambadia sebanyak 2 unit dan Jembatan penghubung di kecamatan Loea. Selain itu beberapa  ruas jalan yang longsor di tiga kecamatan yakni, Ruas jalan penghubung di kecamatan Aere, Ueesi dan Ulu Iwoi. Sementara untuk sektor pertanian yakni, terendamnya area persawahan kurang lebih 700 hektar are, ditambah area perkebunan seperti, Lahan Nilam, Kakao, Lada dan sejumlah tanaman perkebunan lainnya.(SS)

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini