KOLTIM,CHANNELSULTRA.com- Akibat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akhir-akhir ini, mengakibatkan berbagai bencana di sejumlah lokasi, mulai dari tanah longsor, persawahan dan perkebunan terendam banjir serta rusaknya beberapa infrastruktur.
Terjadinya bencana di Koltim akibat hujan dengan curah tinggi yang terus mengguyur sejak tanggal 16 Juni 2020 sehingga mengakibatkan berbagai kerusakan dan kerugian baik pada sektor pertanian maupun infrastruktur.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kolaka Timur, Ir. H. M. Anzarullah, M.Si, saat di komfirmasi diruang kerjanya, Senin kemarin.
Kepada Situssultra.com Anzarullah mengungkapkan, hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah Koltim beberapa waktu lalu hingga saat ini mengakibatkan kerusakan sejumlah sarana dan sumber pencaharian Petani, sehingga kerugian tercatat kurang lebih (±) 10 miliar (M). Dan ini telah masuk dalam laporan kebencanaan BPBD Kabupaten Koltim. Dikatakan, kerugian ini lebih didominasi kerusakan akibat meluapnya banjir.
“Kejadian bencana itu sudah satu bulan lalu mulai tanggal 16 Juni hingga sekarang. Dan itu terjadi akibat cuaca ekstrim atau hujan yang berkelebihan, tentunya ini mempengaruhi untuk Koltim sehingga sejak tanggal 16 Juni itu sudah berdampak seperti, di kecamatan, Dangia dan Lambandia,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menyebut, bahwa akibat banjir yang melanda beberapa wilayah kecamatan di Koltim kerugian yang di tafsir terhadap sumber pencaharian Petani, kurang lebih 700 hektar area persawahan meliputi, kecamatan Tirawuta, Kecamatan Loea, kecamatan Aere, kecamatan Ladongi, kecamatan Lambandia dan kecamatan Poli-polia.
“Ini secara estimasi karena berdasarkan perhitungan cepat dari tim reaksi cepat (TRC) Bencana kisarannya seperti itu. Dan kalau di tafsir Kerusakan secara keseluruhan itu kurang lebih 10 miliar. Kalau kita hitung-hitung dengan hasil olah padi. Jadi itu sudah berdampak cukup besar termasuk tanaman Jagung dan Kedele kalaupun untuk perkebunan yang terdampak itu seperti, Nilam, Kakao, maupun Lada sehingga kerusakan untuk jenis perkebunan dapat di tafsir sekitar 5 miliar,”rincinya.
Selain itu, Ia mengungkapkan, sejumlah titik yang terparah terendam banjir sejak hujan terus mengguyur wilayah Koltim yakni, kecamatan Tirawuta, khususnya desa Tumbudadio yang merupakan daerah sektor pertanian, kemudian kecamatan Loea di desa Iwoikondo dan sekitarnya, termasuk beberapa wilayah kecamatan Ladongi, Aere, Poli-polia dan Lambandia.
“Ini sudah sekitar 70 persen wilayah kecamatan yang ada di Koltim sudah terdampak banjir sehingga kemarin sudah keluar siaga darurat yang di keluarkan bupati dan kemarin lagi di susul dengan SK tanggap darurat. Kenapa keluar SK tanggap darurat ?, karena daerah bencana itu sedang melewati 50 persen artinya kita sudah perlu tanggap darurat terhadap kondisi cuaca ekstrim yang ada, sebab bukan saja persawahan, pertanian, perkebunan yang rusak tapi infrastruktur jalan termasuk jembatan,”jelasnya.
Ia menuturkan, sejumlah lokasi bencana di Koltim telah di kunjungi langsung bupati Koltim Drs. H. Tony Herbiansyah, M.Si yang di dampingi ketua TP PKK kabupaten Koltim, Ir. Hj. Surya Adelina Tony Herbiansyah. Kata dia mereka turun tangan langsung melihat kondisi yang dilami warganya dan memerintahkan untuk segera mengevakuasi bagi warga yang terdampak hingga memberi bantuan.
“Bapak bupati ini sangat di apresiasi karena dengan kondisi cuaca dan akses seperti sekarang ini dia langsung turun ke Lokasi termasuk dari teman-teman Sosial. Mereka turun langsung untuk memberikan pertolongan dan bantuan mengenai kebutuhan Pokok terhadap warga yang terdampak,”ujarnya.
Ia juga , mengungkapkan, akibat cuaca ekstrim beberapa akses jalur penghubung di kecamatan Ulu,Iwoi dan Ueesi kondisi kerusakannya sudah sangat parah, khususnya pada titik Aelulu dan Alaha. Kata dia, untuk jenis kendaraan roda empat sudah tidak bisa melintasi (jalan red).
“Itu sama sekali sudah tidak bisa tembus roda empat kecuali roda dua karena longsoran dan juga alur-alur sungai yang sudah berubah jadi tidak bisa dilewati lagi. Padahal sebelumnya alur sungai itu bisa dilewati roda empat dan dua namun sekarang sudah tidak bisa lagi, sehingga kita harus buat jalan baru melalui kebun masyarakat,”tuturnya.
Menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan diprediksi masih berpotensi mengguyur hingga bulan agustus. Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada dan mempersiapkan upaya mitigasi.
“Kalau berdasarkan pengamatan BMKG itu secara rilisnya sampai agustus tapi bisa saja kemungkinan tidak sampai bulan agustus, namun kita harapkan kepada masyarakat supaya tetap waspada khususnya warga yang tinggal di dekat sungai sebaiknya berhati-hati baik saat keluar rumah maupun saat didalam rumah jika malam hari karena bisa saja ada banjir bandang, karena cuaca sekarang ini masih cukup ekstrim,”imbaunya.
Sekedar informasi, sejumlah sarana umum dan sumber pencaharian petani yang tercatat mengalami kerusakan berat saat hujan terus mengguyur di wilayah Koltim diantaranya, Jembatan penghubung yang terdapat di kecamatan Aere sebanyak 3 unit, Jembatan penghubung di kecamatan Lambadia sebanyak 2 unit dan Jembatan penghubung di kecamatan Loea. Selain itu beberapa ruas jalan yang longsor di tiga kecamatan yakni, Ruas jalan penghubung di kecamatan Aere, Ueesi dan Ulu Iwoi. Sementara untuk sektor pertanian yakni, terendamnya area persawahan kurang lebih 700 hektar are, ditambah area perkebunan seperti, Lahan Nilam, Kakao, Lada dan sejumlah tanaman perkebunan lainnya.(SS)