CHANNELSULTRA.COM, BAITO - Kemeriahan dalam menyambut rombongan Tim penilai lomba evaluasi perkembangan Desa dan Kelurahan tahun 2022, terlihat jelas disaat seluruh elemen Pemerintah dan Masyarakat Desa Ahuangguluri, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam menyambut rombongan Tim Penilai lomba evaluasi Desa, mulai dari penggalungan Bunga hingga hiburan yang ditampilkan sebagai bentuk penghormatan pada rombongan Tim penilai, Selasa 22 Maret 2022.
Rombongan Tim disambut Oleh Pemerintah Desa Ahuangguluri, yang turut didampingi Camat Baito bersama stapnya, Kapolsek Baito bersama anggotanya serta seluruh elemen Masyarakat Desa Ahuangguluri tanpa terkecuali.
Dalam laporan Kades Ahuangguluri, Sukirno, yang dibacakan oleh Sekdes Ahuangguluri, Sukendar, S. Si, menyampaikan bahwa, syukur alhamdulilla dihaturkan pada yang Maha Kuasa, atas nikmat dan rahmadnya yang telah diberikan pada kita semuah sehingga, pada sore hari ini kita masi dapat menyaksikan suatu agenda pemerintahan dalam rangka penilaian lomba evaluasi perkembangan Desa dan kelurahan tingkat Kabupaten Konawe Selatan.Selamat datang rombongan Tim lomba evaluasi perkembangan Desa di Ahuangguluri, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan, dengan kondisi wilayah yang sejuk dan nyaman serta jauh yang tidak jau dari pegunungan Wawowunua, sehingga dapat menambah nikmatNya, ucap Sukendar
Mengenai kinerja pemerintah Desa Ahuangguluri, kata Dia, dalam kurun waktu Dua tahun lalu, bahwa, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan kemasyarakat di Desa Ahuangguluri berjalan cukup baik, adapun aktivitas yang telah usai, sedang berjalan dan kedepan merupakan kegiatan yang telah dikemas dalam bentuk program kerja pemerintah Desa Ahuangguluri, terang sekdes AhuangguluriMasi Sukendar, bahwa Desa Ahuangguluri terbentuk sejak tahun 2002, yang merupakan pemekaran dari Desa Wonua Raya, dengan status Desa Persiapan, yang saat itu, Bapak Sukirno ditunjuk oleh Pemerintah Daerah Konawe Selatan sebagai Pejabat Kades Ahuangguluri, jelasnya
Pada 10 Oktober 2009, tambahnya, Desa Ahuangguluri kemudian berubah status menjadi Desa defenitip, yang diresmikan Bapak Imran, M.Si sebagai Bupati Konsel saat itu, hingga saat ini Bapak Sukirno masi menjadi Kepala Desa defenitip 3 periode,Nama Desa Ahuangguluri merupakan wujud dari kearifan lokal oleh Masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya Suku Tolaki, dimana Ahuangguluri merupakan sebuah nama Sumur yang tidak pernah kering sepanjang massa, walaupun musim kemarau berkepanjangan terjadi. Sumur tersebut menjadi sumber penghidupan mahluk hidup termasuk Burung Nuri menjadi salah satu mahluk hidup yang sering turun minum, urai Kendar sapaan akrabnya
Desa Ahuangguluri terdiri dari 3 dusun, dengan masing - masing mempunyai 2 Rukun Tetangga( RT ), dengan wilayah mencapai 900 ha, dengan lahan pemukiman 160 ha, persawahan 140 ha, Desa Ahuangguluri disebelah utara berbatas Desa Baito, sebelah selatan berbatas Desa Wonua Raya, sebelah barat berbatas Amasara dan sebelah Timur berbatas dengan Desa Baito, katanyaMasi sekdes, jumlah penduduk laki - laki 520 jiwa, perempuan 491 jiwa, dengan jumlah kk 304, dengan mata pencaharian sebagai Petani dan sebagai tukang dan buruh tani, visi Desa Ahuangguluri adalah menjadikan Desa Ahuangguluri sebagai Desa yang makmur, mandiri, setara, berbudaya dan berkeadilan serta bertaqwa pada tuhan Yang Maha Esa, menuju Desa Sejatera, unggul dan amanah dan berbasis Desa Digital. Misi meningkatkan ketersediaan pelayanan Masyarakat, serta menciptakan tata kelolah pemerintahan yang bersih dan transparan
Desa Ahuangguluri dalam menjalankan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan merupakan langka dalam mensinerjikan segalah program, baik itu dari program yang lahirnya dari Masyarakat Desa Ahuangguluri, dari Pemerintah Kecamatan Baito maupun dari kabupaten Konawe Selatan, tambahnya
Bahwa Desa Ahuangguluri, sambungnya, memiliki potensi dan saran prasaran yang sangat cukup dan memadai dalam mendukung semuah sektor yang ada, Baik dari segi formal maupun nonformal. Badan usaha milik Desa ( Bumdes ) Ahuangguluri telah menjadi penopang perekonomian masyarakat saat ini, hal ini disebabkan Bumdes Ahuangguluri telah banyak berkontribusi pada Masyarakat dan pemerintah Desa dalam hal peningkatan pembangunan ekonomi Masyarakat, katanya
Bumdes Ahuangguluri merupakan motor penggerak perekonomian Masyarakat di Desa, dengan kegiatan usaha bergerak pada usaha Air bersih. Hal ini dibuktikan dengan pendapatan perkafita Desa Ahuangguluri pertahun sebesar 27. 297.000.00.
Desa Ahuangguluri merupakan Desa yang aman, nyaman dan damai. Hal ini terjadi karena seluruh Masyarakat turut serta berperan dalam menjaga ketertiban dan keamanan melalui kerja - kerja linmas melalui kegiatan ronda serta partisifasi Masyarakat yang cukup tinggi, karena Masyarakat Ahuangguluri masi berpegang pada prinsip gotong royong, yang dibuktikan melalui persiapan dalam menghadapi lomba evaluasi perkembangan Desa tingkat Kabupaten Konawe Selatan, baik dalam mempersiapkan sarana dan prasaran yang diperlukan dengan swadaya murni Masyarakat
Diakhir laporan Kades Ahuangguluri yang dibacakan melalui Sekdes menjelaskan bahwa dalam menjalankan roda pemerintahan di Desa, masi terjalin sinergitas antar pemerintah Desa, Lembaga Desa dan Masyarakat, dengan tetap memperhatikan tupoksi masing - masing. Melalui lomba evaluasi perkembangan Desa saat ini akan menjadi motifasi tersendiri lagi Buat Desa Ahuangguluri untuk terus meningkatkan kinerja pemerintahan dalam pembangunan disegala bidang serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam turut serta dalam mengisi pembangunan. Bahwa, menjadi juara dalam perlombaan ini bukanlah tujuan akhir kami, namun demikian kami sangat berharap pada kunjungan Tim lomba evaluasi perkembangan Desa dan kelurahan tingkat Kabupaten Konawe Selatan di Desa Ahuangguluri dapat memperoleh kesan yang positif, pungkasnya.
Dalam sambutan ketua Tim penilai lomba evaluasi Desa dan Kelurahan tingkat Kabupaten Konawe Selatan, Amran Aras menyampaikan bahwa, dalam penilain lomba evaluasi ini telah masuk pada Hari ke - 4, dengan mengunjungi 7 Desa dan 1 kelurahan, katanya.
Sebelum lebih jauh dalam menyampaikan sambutannya, Amran Aras memperkenalkan anggotanya satu persatu, agar Masyarakat yang hadir dalam kegiatan penilaian lomba evaluasi dapat diketahui dan saling mengenal
Kegiatan lomba evaluasi perkembangan Desa, merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun, sebagaimana yang diamanatkan dari keputusan mendagri nomor 81 tahun 2012 tentang evakuasi perkembangan Desa, terangnya.
Kegiatan evaluasi perkembangan Desa, tambahnya, bertujuan dalam rangka untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaannya dalam Desa. Tentang kondisi dan perkembangan Desa Ahuangguluri telah disampaikan oleh Kades melalui pemaparannya atas perkembangan Desa dalam waktu 2 tahun, olehnya itu, salah satu tugas tim evaluasi lomba saat ini adalah turun kelapangan guna mencocokan antara laporan kepala Desa dengan keadaan dilapangan, tegas ketua Tim lomba evaluasi Desa dan kelurahan.
Masi Amran, Desa Ahuangguluri sudah termasuk Desa yang telah menerapkan informasi yang berbasisi teknologi, salah satunya sudah memiliki website. Ini kemudian akan dilihat oleh Tim lomba evaluasi saat ini. Oleh karenanya Pak Bupati Konawe Selatan menyampaikan agar secara keseluruhan di Kabupaten Konsel ini menjadi Kabupaten digital, menjadi kecamatan digital dan Desa digital, karena seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, olehnya itu, menyangkut profil, perkembangan Desa, termasuk hal - hal yang menyangkut potensi Desa dapat diakses melalui website Desa.
Dengan adanya website Desa, maka akan lebih mudah lagi dalam mengakses kondisi Desa, baik itu kondisi pada bidang pertanian maupun bidang - bidang lainnya, oleh karena itu, website Desa sangat berperan penting dalam era digital saat ini, jelas mantan ka. Satpol PP Konsel
Dengan website Desa akan lebih muda lagi mengetahui tentang capaian - capaian dari tugas pelaksanaan pemerintahannya, capaian pelaksanaan kewilayahannya dan capaian pelaksanaan kemasyarakatannya. Dengan menggunakan instrumen pemantauan dan pengungkapan data sebagai tolak ukur dalam menentukan Desa masuk dalam kelompok Desa berkembang, berkembang cepat atau tidak, tuturnya.
Hal yang menjadi penting dalam lomba evaluasi Desa dan kelurahan saat ini adalah untuk melihat sampai dimana partisifasi Masyarakat dalam turut menyambut program tahunan ini. Bahwa apa yang ditampilkan Pemerintah Desa dan Masyarakat Ahuangguluri menunjukan kesiapan yang telah siap menjadi terbaik, tutupnya.
Laporan : Akbar